Selasa, 21 Agustus 2012

[TUTORIAL] Menjahit Poto Panorama

Foto panorama adalah foto yang memiliki view yang luas dan lebar. Kadang kala kita merasa bahwa lensa kamera yang digunakan kurang lebar. Ingin membuat foto panorama, terbatas kemampuan kamera. Ya, teknik menempelkan beberapa foto bisa dicoba yaitu dengan menggunakan software adobe Photoshop, kebetulan saya menggunakan Photoshop CS3

Nah, ada beberapa aturan main bila kita merencanakan untuk membuat tempelan-tempelan foto menjadi satu, agar pekerjaan menempel kelak menjadi mudah, antara lain: 
  1. Tempatkan kamera sebisa mungkin dalam satu titik dalam setiap pengambilan gambar
  2. Jaga horison untuk foto pertama dan foto terakhir tetap berada dalam satu garis horisontal, agar hasil akhirnya juga tetap sempurna horisontal
  3. Pastikan kita tetap memperhitungkan overlap antar foto sekitar 20-30% di kanan dan kiri foto
  4. Setting kamera, matikan segala macam setting auto, terutama yang berhubungan dengan EV, antara lain: gunakan mode M (Manual) - lakukan pengukuran rata-rata, matikan flash, jika digital, matikan auto ISO - pilih satu ISO saja, matikan auto white balance - pilih satu WB saja
  5. Matikan auto fokus, nah agar tercapai gambar yang tajam di segala penjuru, baiknya belajar dari fokus infiniti dulu. (yg terakhir ini mungkin bisa diabaikan jika takut missfocus


Berikut akan sedikit saya jabarkan mengenai langkah-langkahnya dan kali ini saya akan mencoba menjahit 2 poto di bawah ini



terlihat pada 2 poto di atas ada 2 bagian yg sama antara keduanya yaitu pohon di belakang bus (poto kiri) dan pohon di depan bus (poto kanan), bagian itulah yg di maksud point 3 di atas dengan overlap poto tempat kita akan menjahit kedua poto tersebut...

Step 1

Open photomerge ( file -> automate -> photomerge )



Step 2

Pilih kedua poto dengan mengklik "browse"



setelah itu biarkan photoshop bekerja beberapa saat, dan beberapa kemudian akan langsung terlihat hasilnya seperti di bawah ini



dan kita jika hilangkan salah satu poto maka akan terlihat bagian mana yang menjadi sambungannya...





Lakukan croping dan editing lainnya untuk merapikan poto, dan akan menjadi seperti ini yang di namanya poto panorama



Sekian sedikit hal yang bisa saya berikan, mungkin teman2 sudah banyak yang tau, kurang lebihnya saya mohon maaf dan terima kasih

oia klo ada yg salah mohon di kritik ya :D

Sumber : www.bismania.com

Senin, 20 Agustus 2012

Mudik lewat pantura / selatan bisa lebih dari 24 jam


Jalur Selatan pada tanggal 16 Agustus sudah padat merayap






















Mudik kali ini bisa dibilang record luar biasa. Para pemudik yang pulang pertanggal 17 kemarin dihadapkan pada kondisi semrawutnya manajemen Pantura. Dari berbagai info yang masuk keIWB, polisi seperti kebingungan kudu berbuat apa atas membludaknya jumlah kendaraan yang datang dari barat. Dan yang menjadi korban adalah para biker. Kendaraan roda dua banyak dilempar kejalan-jalan alternatif yang trek-nya kurang memadai. Debu serta panas menyelimuti wajah-wajah mereka yang sudah lelah. Mirisnya, macetnya mudik kali ini menimpa dua rute sekaligus, Selatan dan Pantura….
Ketika IWB melintas dijalur Selatan dari Tasikmalaya menuju Bandung pada tanggal 16, jalur dari arah berlawanan memang sudah menunjukkan gejala padat. Mobil, bus, truk, motor  bercampur menjadi satu berdesak-desakan dijalur aspal yang sempit. Minimnya petugas pengatur lalu lintas membuat semua semakin lengkap. Untung dibeberapa tempat banyak tempat istirahat yang disediakan oleh beberapa pabrikan besar tanah air untuk para biker. Sebagai contoh yang paling sering ditemui adalah Balai Santai Honda. Rest area eksklusif untuk melepas penat akibat kejamnya jalanan jalur Selatan ataupun Utara….
Kesadaran safety masih jauh dari harapan….













Dengan  melihat langsung kondisi BSH (Bale Santai Honda)…..tidak diragukan membuat betah siapapun yang singgah. Didalam pos berlapis plastik vinyl tersebut dilengkapi berbagai macam fasilitas seperti Playstation 3, TV LCD 42inch, mesin pijat elektric, AC, kipas angin, sofa, karpet untuk tidur,  mushola mini, riding simulation dll. Piye ora kriyep-kriyep ngantuk rasane :mrgreen: . Banyak biker yang mampir untuk sekedar melepas lelah, cek kondisi motor bahkan potong rambut. Walah…maksude??…
Yup…untuk kategori BSH eksklusif, Honda menyediakan tukang cukur gratis (dibeberapa lokasi). Selain itu peta mudik juga disiapkan agar brosis yang kebingungan arah tidak tersesat. Makanya para biker terlihat sumringah kendati kudu bergelut dalam kemacetan. Hawa adem, seger, serta menghibur. Btw…apa yang ditawarkan oleh AHM juga dilakukan YIMM. Bahkan pos-pos jaga Yamaha membuka layanan untuk seluruh motor Jepang tanpa terpatok merek. Diskon sparepart hingga 20 % plus berbagai door prize seperti Blackberry CDMA, HP Nokia dll tersedia. Sayang…..IWB tidak mendapatkan gambaran seperti apa rupa dari dekat pos mudik pabrikan garputala…..
Last.….hadirnya pos-pos jaga para pabrikan bisa menjadi pelipur lara bagi para biker yang terkatung-katung dijalanan. Sebab mudik tahun ini memang menguras tenaga. Gimana nggak…IWB mendapatkan info dari teman bahwa saudaranya yang pulang keYogya membutuhkan waktu hingga 24 jam untuk tiba ditujuan. Opo ora ediannnn!!.  Lalu lintas yang tidak bergerak, ditambah banyaknya porsi istirahat akibat kelelahan menjadi biang kerok lambatnya perjalanan. Bentuk kegagalan pemerintah???. mungkin iya hehehe . . .

[Tutorial] HDR (High Dynamic Range) Photography

HDR (High Dynamic Range) Photography adalah salah satu teknik yang melibatkan pengetahuan dasar teknik memotret dan juga olah digital lanjutan. Dasarnya adalah membuat satu file foto (formatnya *.hdr) dengan menggabungkan beberapa foto berobjek sama “persis” namun berbeda eksposurenya. Sehingga dihasilkan satu file foto yang rentang nilai dinamis yang tinggi (untuk keperluan olah lanjutan artistiknya lebih luas variasinya)
1. Siapkan Foto Dasar
Saya gunakan istilah foto dasar ini sebagai foto yang akan diolah untuk HDR. Syarat utama foto yang harus dipenuhi yaitu:
- minimal ada 3 foto dengan eksposure berbeda
(eksposure adalah ukuran kecerahan suatu foto. Nilai minus berarti foto semakin gelap, nilai plus sebaliknya dan nilai 0 cahaya normal)
- 3 foto yang akan diambil tersebut harus memiliki objek yang sama persis, gunakan tripod, atau letakkan di atas permukaan datar tanpa mengubah posisi saat memotret karena 3 foto itu akan digabungkan nanti menjadi satu foto. Jika dah biasa dengan DSLRnya... bisa juga tanpa tripod.
Semua itu akan mudah dipenuhi dengan kamera Digital Single Reflex Lens (D-SLR) karena pengaturan eksposure dapat dilakukan secara otomatis dengan continuous shot pada mode Bracket (mode yang memotret 3 atau lebih foto secara berurutan dengan eksposure yang berbeda), atau secara manual dengan mengatur eksposure pada kecepatan shutter speed berbeda-beda. Ingat jangan mengubah aperturenya. Dan tripod adalah hal yang sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang baik karena tentu kita tidak ingin objek kita bergeser 

antara satu foto dengan yang lainnya bukan?



Nah buat yang belum memiliki kamera DSLR... tak masalah. Dalam fotografi dikenal istilah the man (woman) behind the gunArtinya yang utama adalah orangnya bukan kameranya. Bahkan teman saya berhasil membuat foto HDR Tugu Monas dari kamera HP Sony Ericson K550i (ya gak akh wicak hihihi ane pinjam fotonya nih).
Bagi pemilik kamera pocket, kadang sudah tersedia mode bracket, namun kalau tidak ada, coba dicari setting yang bisa mengubah kecerahan foto. Ingat jangan mengubah posisi foto.

2. Objek yang tepat buat dipotret untuk HDR
HDR akan dihasilkan dengan baik jika objek fotonya memiliki kontras warna yang kaya, pencahayaan tidak terlalu terang dan juga tidak terlalu gelap. Biasanya objek HDR adalah bangunan dengan langit yang awannya berarak indah, sunset, sunrise, awan mendung, dan variasi lainnya.
Umumnya juga objeknya adalah still object (objek tak bergerak). Karena kita tak ingin bukan gambar objek kita jadi tak karuan nantinya dengan objek bergerak. Meski ada juga yang mencobanya dan hasilnya pun luar biasa, namun itu dihasilkan juga atas perhitungan fotografi yang tepat dan butuh latihan. Untuk dasar kali ini cukup objeknya yang tetap saja. 
Hindari memotret saat matahari bersinar kuat. Usahakan cahaya matahari terhalang awan, gedung atau lainnya sehingga pencahayaannya pas. Dan tentunya perhatikan kondisi objek yang menarik agar hasilnya semakin “maknyuss” nantinya.
Sebagai contoh saya mengambil objek rumah kaca pertanian di dekat lab saya di Utsunomiya University menjelang matahri terbenam. Saya gunakan 5 eksposure berbeda berturut-turut sebagai berikut (-2, -1, 0, +1, +2).

3. Siapkan Software yang sesuai
Format foto yang umumnya dihasilkan dari kamera kita adalah JPEG. Nah untuk membuat foto HDR maka kita memerlukan software khusus. Ada beberapa software yang bisa digunakan. Photoshop CS2 dan CS3 bagi yang dah ahli banget.
Kemudian ada Photomatix dan Dynamic Photo HDR.
Berikut link untuk mendownload dua software terakhir yang saya peroleh dari teman saya.

Photomatix Pro 3
Dynamic Photo HDR
Saya gunakan program Dynamic Photo HDR karena jauh lebih mudah menurut saya. Meski beberapa teman mengatakan berbeda. Dan selanjutnya di tutorial ini saya akan gunakan Dynamic Photo HDR (DP-HDR) sebagai pembahasan pengolahan.

4. Tahap Pengolahan
Setelah di instal. Buka Dynamic Photo HDR (DP-HDR) Hingga muncul window seperti ini.




Klik File > Create New HDRIhingga muncul window kecil bertuliskan Create New HDRI dia atasnya dengan opsi add images. Klik Add Image dan masukkan semua foto yang telah dipersiapkan buat olah HDR. (ingat langkah nomor 1 tentang syarat dasar foto HDR). Saya gunakan foto yang telah saya ambil sebelumnya yaitu foto bracketing saya dengan Nikon D200 seperti terlihat di langkah nomor dua. Maka akan muncul daftar foto yang telah kita siapkan tadi berikut nilai eksposurenya. Idealnya perbedaan eksposurenya teratur. Namun jika tak teratur pun gak masalah. 





Jangan lupa menconteng Allign Files in Next Step di bagian kiri bawah box.
Setelah itu klik Ok.
Maka akan mucul proses Allignment (pengaturan foto agar beraturan satu sama lainnya). Setelah itu akan muncul windows baru bertuliskan Allign Files yang menganjurkan kita untuk mengecek hasil Allignment terakhir sebelum file HDR diciptakan. File foto yang belum pas allignmentnya akan terlihat seperti ini.




Cek satu-satu file di list bagian kanan. Jika ada yang belum benar proses penyatuannya maka geser-geser foto dengan menggunakan tombol arah pada keyboard hingga pas. Kemudian tekan Ok. 

Akan muncul proses kalkulasi yang membutuhkan waktu beberapa saat tergantung komputernya. Hingga jadilah foto file HDR.
Tapi jangan kaget kalo hasilnya gak seperti yang diharapkan. Karena yang dihasilkan ini barulah file HDR dasarnya. Seperti berikut. Selanjutnya perlu dilakukan tone maping.



Klik Image > Tone Map HDR Imagehingga muncul window box ini.



Selanjutnya adalah masalah kreativitas kita masing2 untuk menguji coba berbagai fitur di window box tone mapping ini. Saya selalu gunakan setting:
Eye Catching kemudian mengatur slide bar dibawahnya untuk mengatur hasil pewarnaan agar lebih dramatis.



Silakan mencoba untuk mengklik
Filter: Color di kanan atas window box untuk mencoba filter (meski saya lebih sering tak menggunakan ini)
Match Color, Kelvin, dan Light Tuner di bawah kanan foto yang kita olah untuk mencocokkan kondisi foto yang kita inginkan. Jangan lupa menconteng simbol NR(Noise Reduction di samping kanan bawah) untuk menghaluskan. Atur intensitasnya.
Jika sudah selesai, maka anda bisa mengecilkan ukuran foto dengan resize image.
Dan akhinya menyimpannya dengan menekan Process. Simpan dengan format JPEG atau apa aja yang anda inginkan. Gunakan TIFF untuk olah lanjutan di software lanjutan..
Dan hasil HDR saya adalah sebagai berikut ini...




Setelah itu... anda bisa menekan tombol Close untuk menutup tone maping dan kembali ke halaman HDR. Anda bisa menyimpan file HDR anda untuk mengolah lagi dilain waktu tanpa harus menggabungkan foto anda lagi.

Akhir kata... selamat anda telah sukses menyelesaikan tutorial ini. Semoga hasilnya bagus.
Perlu diingat... bahwa perlu latihan dan tentunya kesabaran untuk menghasilkan foto HDR yang bagus, baik secara teknik memotret maupun teknik olahannya. Semakin banyak dan sering... akan semakin baik hasilnya. Dan bahkan bisa dikreasikan lebih lanjut.
Selamat mencoba dan kalo ada ide baru... mohon berkenan juga untuk share.


Semoga bermanfaat kak :D



Sumber : http://danangap7.multiply.com